Jumat, 19 Juni 2015

Moving and Making Strange: An Embodied Approach to Movement-Based Interaction Design

Penulis   : L. Loke and T. Robertson         
URL         : http://dl.acm.org/citation.cfm?doid=2442106.2442113
Pengkaji : Irfan Arrofi K




Penulis   : L. Loke and T. Robertson         
Pengkaji : Irfan Arrofi K

Abstract
As the design of interactive technologies is now faced with the challenges of encompassing human experience in all walks of life, new approaches, methods, and tools are required that enable designers to delve more deeply into the nuances of human experience and articulate the issues arising from a renewed focus on the body and human
agency. The fact of human embodiment shapes how we are and can be in the world and our capacity for action within it. The recognition that all human actions (including cognition) are embodied actions is fundamental to recent trends in interaction design research.
This emerging field brings the moving body to the fore of the design process and, in doing so, requires a reexamination of existing approaches to designing interaction. Gestural and whole-body interaction is now possible with the currently available range of motion-sensing technologies that take human movement as input. Design approaches that incorporate an understanding and valuing of the moving body and felt, kinaesthetic experience can contribute to creating conditions for technology-mediated human experience anchored in the sensing, feeling, and moving body—an embodied approach that takes full account of the central role of the body and movement in lived cognition (see Levisohn and Schiphorst [2011] for an account of how movement and somatic awareness are vital to experience-oriented approaches to technology design).

 Kajian

Sementara laporan rinci tentang perkembangan aspek yang berbeda dari metode-metode dan alat-alat sebelumnya telah diterbitkan [Loke et al. 2005, 2007; Robertson et al. 2006; Loke dan Robertson 2009, 2010; Robertson dan Loke 2009], artikel ini telah disajikan gambaran design methodology of Moving and Making Strange secara keseluruhan, dengan hubungan antara bagian-bagian yang berbeda itu menjelaskan. Hal ini memungkinkan lingkup penuh dan kekayaan metodologi diartikulasikan. Artikel ini memberikan laporan lengkap dari pendekatan yang koheren untuk desain interaksi yang memungkinkan pengembangan sistematis dan berprinsip gerakan sebagai masukan untuk interaksi. Hal ini unik untuk pengobatan metodis dan transformasi proses desain yang berpusat manusia interaksi tradisional melalui lensa gerakan dan rasa kinestetik. Metodologi khas untuk komitmennya untuk tubuh hidup dan potensi penggunaan tubuh bergerak sebagai bahan kreatif dan kepekaan untuk desain. Metode dan alat-alat yang ditawarkan oleh metodologi desain  dapat menyediakan sumber daya untuk menjelajahi, menghasilkan, dan pengujian konsep desain dan prototipe, didasarkan pada pengalaman gerakan sensorik. Gerakan dapat dieksplorasi dan didokumentasikan dari tiga perspektif penggerak, pengamat dan mesin untuk memungkinkan gerakan yang akan diubah dengan cara berprinsip dan sistematis untuk menjadi masukan ke dalam teknologi penginderaan
Keterbatasan saat metodologi yang perspektif mesin terbelakang dan fokus dalam desain domain asli pada interaksi seluruh tubuh menggunakan sensor gerak berbasis video. Hal ini dapat diatasi dengan membawa pendekatan yang mengeksplorasi berbagai teknologi penginderaan sebagai bahan untuk desain (misalnya, Sundstrom et al. [2011] bit inspirasi). Bagaimana dua pendekatan untuk merancang interaksi dapat bekerja dalam prakteknya adalah pertanyaan yang menarik dan terbuka. Prinsip-prinsip umum metodologi desain memotivasi pendekatan desain yang juga dapat dengan mudah diperluas ke jenis lain dari teknologi dan konteks desain, bukan hanya gerakan berbasis teknologi interaktif yang dibangun di atas sensor gerak berbasis video. Jenis lain dari sensor masukan akan memberikan kesempatan tambahan untuk menerapkan, memperluas, dan selanjutnya memvalidasi metodologi. Metodologi desain Bergerak dan Pembuatan Aneh dapat memberikan kerangka umum untuk melakukan desain teknologi dan penelitian, didasarkan pada pendekatan diwujudkan bahwa hak tubuh manusia sebagai sumber gerakan dan situs pengalaman.

Minggu, 07 Juni 2015

Heuristic Evaluation

Heuristic Evaluation adalah suatu teknik untuk menganalisis sebuah masalah tentang antarmuka pada suatu produk. Teknik ini dikembangkan oleh Nielson. Teknik ini merupakan teknik yang dikembangkan oleh Nielsen.
Adapun metode ini memiliki 10 komponen yang digunakan untuk menganalisa suatu produk, baik itu sebuah aplikasi maupun website. Berikut adalah 10 komponenya :
  1. Visibility of system status
  2. Match between system and the real world
  3. User control and freedom
  4. Consistency and standards
  5. Error prevention
  6. Recognition rather than recall
  7. Flexibility and efficiency of use
  8. Aesthetic and minimalist design
  9. Help users recognize, diagnose, and recover from errors
  10. Help and documentation
Pada penggunaannya terdapat sistem penilaian dengan metode skala dari 0 sampai 4. Adapun penilaiannya tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan dari aplikasi tersebut. Penjelasannya sebagai berikut :

0 = I don’t agree that this is a usability problem at all
1 = Cosmetic problem only: need not be fixed unless extra time is available on project
2 = Minor usability problem: fixing this should be given low priority
3 = Major usability problem: important to fix, so should be given high priority
4 = Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released
 Beberapa artikel yang sudah saya komentari sebagai berikut :
1. http://muhamadindrawan94.blogspot.com/2015/06/error-prevention-prevention.html?showComment=1433678047123#c7077050674963020248
2.http://muhamadindrawan94.blogspot.com/2015/06/match-between-system-and-real-world.html?showComment=1433682595463#c299734122337185073 

3.http://sarahshazs.blogspot.com/2015/06/visibility-of-system-status.html?showComment=1433683003382#c5257399898041770489

Consistency and Standards - indonesia.go.id

Consistency and Standard merupakanstandarisasi pemahaman kata dan penggunaan kata secara konsisten. Konsistensi merupakan hal penting dalam sebuah website. Website yang memiliki konsistensi akan lebih nyaman dilihat dan mempermudah user dalam mengakses website tersebut.


Penggunaan teks pada judul artikel yang berwarna merah terlihat seperti link

 

Pada kasus ini , text yang diberi warna merah pada website ini seharusnya ada text yang hyperlink tetapi pada judul sebuah artikel diberi warna merah sehingga user tidak bisa membedakan mana yang text hyperlink mana yang tidak hyperlink
Solusinya, yang dapat diberikan untuk masalah tersebut adalah membuat warna teks lebih konsisten. Membedakan mana teks yang hanya teks pasif dan mana teks yang berupa sebuah hyperlink harus dilakukan. Warna teks yang merupakan sebuah link dapat dipertahankan dengan warna merah dan sedangkan sebuah teks pasif seperti judul artiker tersebut harus berwarna hitam .

Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, Kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 3, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability mayor dan memiliki prioritas yang tinggi untuk diperbaiki.  


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tampilan pada galeri foto tidak seperti tampilan galeri pada umumnya.

Pada website ini tampilan galeri foto tidak seperti tampilan galeri foto seperti pada umumnya yang hanya menamilkan foto-foto.Tetapi pada website ini galeri foto menampilkan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar Tampilan galeri
Contoh gambar  tampilan dari indeks berita






Tampilan seperti ini membuat pada umumnya seperti tampilan kumpulan beberapa artikel atau berita . Seharusnya ,tampilan foto galeri seperti pada gambar dibawah ini.
Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, K Kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 3, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability mayor dan memiliki prioritas yang tinggi untuk diperbaiki.

Error prevention - indonesia.go.id

Error prevention dibandingkan dengan pesan error yang baik, desain yang dapat mencegah eror yang terjadi merupakan hal yang utama.

Pada subbab ini, hal yang membuat saya sangat aneh adalah, jika task anda ingin melihat profil daerah pada website ini, maka anda mungkin akan memilih menu pemerintah daerah pada navigasi lalu memilih daerah yang anda ingin lihat, namun, pada website ini sangat berbeda, yaitu ketika anda memilih daerah yang ingin anda lihat, yang anda dapati adalah anda berada pada halaman berita terbaru pada daerah tersebut! maka kesimpulannya adalah, web ini tidak hanya tidak melakukan error prevention, justru membuat anda melakukan kesalahan!

 Seharusnya , memunculkan pesan error agar user memahami apa yang telah dia lakukan.

Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 2, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability minor dan memiliki prioritas yang rendah untuk diperbaiki. Masalah yang terjadi masih dapat ditolerir oleh user.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada kasus ini , text yang diberi warna merah pada website ini seharusnya ada text yang hyperlink tetapi pada judul sebuah artikel diberi warna merah sehingga membuat user melakukan kesalahan untuk mengklik judul tersebut.



Seharusnya , Text judul diberi warna hitam karena warna merah lebih dominan terhadap text hiperlink.


Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, K Kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 3, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability mayor dan memiliki prioritas yang tinggi untuk diperbaiki.

Sabtu, 06 Juni 2015

Aesthetic and minimalist design - indonesia.go.id

Heuristic Evaluation yang satu ini berfokus pada bagaimana suatu situs harus di desain. Desain tersebut harus seminimal mungkin (dalam arti tidak ada informasi yang tidak penting ditambahkan disana sini dan membuat desain tidak teratur) dan membuat pengguna senang menggunakan sistem. Desain tersebut juga harus mementingkan estetika keindahan, misalnya tidak ada warna yang mencolok sehingga tulisan sulit dibaca, tidak ada gambar-gambar yang tidak seharusnya, urutan penempatan text dan gambar enak untuk dilihat dan lain-lain.

Tampilan berita yang tidak terurut

Tidak semua menu atau halaman dalam suatu urutan tertentu dan tidak rapi, padahal hal ini membantu user, lihat pada Navigasi Berita, semua topik yang ada tidak diurutkan, padahal dengan membuat urutan lebih mudah untuk user mencari berita terkait.
  
Solusinya, tampilan pada Navigasi Berita terurut sesuai abjat agar memudahkan user mencari kategori yang user inginkan. 

Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 2, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability minor dan memiliki prioritas yang rendah untuk diperbaiki. Masalah yang terjadi masih dapat ditolerir oleh user.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
  

Tampilan navigator yang berlebihan

Untuk memudahkan atau meminimalisasikan tampilan navigator bar agar enak di pandang dan memenuhi standar Heuristic Evaluation seperti dibawah ini tidak di perkenankan karena tidak enak dipandang.

Seharusnya, lebih diminimalisasikan tampilannya, maksimal hanya dua percabangan seperti gambar dibawah ini.







Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 2, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability minor dan memiliki prioritas yang rendah untuk diperbaiki. Masalah yang terjadi masih dapat ditolerir oleh user.

Match Between System and The Real World - indonesia.go.id


Match Between System and The Real World merupakan sistem yang memakai simbol simbol yang sudah dimengerti secara umum yang memungkinkan user mudah mengenali perintah pada sistem tersebut karena menggunakan simbol yang umum

Tidak menggunakan simbol untuk mempermudah user


pada website ini, hanya menerapkan beberapa simbol saja, sehingga user kurang mudah mengenalinya, seperti tanda search yang berupa  oleh tulisan "cari", pada gambar dibawah ini.
Solusinya , seharusnya dibeli simbol kaca pembesar sehingga membantu user yang tidak dapat membaca dan hanya cukup mengenali simbol kaca pembesar.

Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 1, dimana kesalahan merupakan sebuah kesalahan tampilan saja.

--------------------------------------------------------------------------------


Tidak menggunakan simbol sebagai memberi informasi tambahan maksud dari suatu kata tertentu


Untuk mempermudah user yang tidak bisa membaca atau orang luar negeri yang ingin memahami maksud dari kata tertentu maka diberi simbol yang bersifat umum untuk mempermudah maksud dari arti kata tersebut ,seperti pada kasus dibawah ini




Seharusnya, disamping kata 'Hubungi Kami' diberi simbol telepon sehingga mempermudah user untuk memahami maksud hubungi kami


Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 1, dimana kesalahan merupakan sebuah kesalahan tampilan saja.


Visibility of Sistem Status - indonesia.go.id

Visibility of System Status atau Visibilitas dari Status Sistem adalah sistem harus selalu menginformasikan pada pengguna apa yang sedang terjadi, melalui pesan yang baik dan waktu yang sesuai. Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas Visibility of System Status dari website indonesia.go.id dengan membahas beberapa komponen penilaian.


Sistem memberikan feedback mengenai dimana anda berada.

Pada subbab ini, saya akan membahas tentang bagaimana sistem memberikan feedback mengenai dimana anda berada. Pada www.indonesia.go.id, user sulit untuk menentukan dimana dirinya berada, ataupun status dari sistem. misalnya, pada beberapa halaman, bread crumb yang ada tidak berjalan dengan benar, padahal bread crumb sangat membantu user untuk mengetahui dimana dirinya berada serta apa yang telah dilakukannya. Seharusnya bread crumb mencerminkan hierarki dari website terebut, sehingga user mudah dalam mempelajari dan menggali informasi dari website tersebut, namun tidak halnya pada website ini, website ini sepertinya tidak dibangun dengan hierarki yang baik, sehingga halaman-halaman yang ada tidak disusun dengan urutan tertentu 


Solusi yang dapat diberikan yaitu seharusnya penunjuk page langsung memberikan feedback mengenasi dimana user berada dengan memberikan petunjuk khusus dengan header tulisan yang besar pada pojok kiri atas dibawah navigator tab.


Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, K Kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 3, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability mayor dan memiliki prioritas yang tinggi untuk diperbaiki. Kesalahan sangat mempengaruhi kerja user apalagi bagi kaum manula dan butuh segera diperbaiki.

-------------------------------------------------------------------------------------

Notifikasi pada fungsi 'Pencarian' tidak memberi notifikasi khusus pada kondisi tertentu

Pada indonesia.go.id pada saat melakukan pencarian namun kata kunci yang dimasukkan tidak ada hasilnya hanya menampilkan tampilan pada gambar dibawah ini .
Seharusnya 'Seluruhnya 0 hasil ditemukan' diberikan warna khusus agar memudahkan user mengetahui apa yang telah terjadi.

Berdasarkan severity of usage problem menurut Jakob Nielsen, kesalahan ini diklasifikasikan pada skala 2, dimana kesalahan yang terjadi merupakan masalah usability minor dan memiliki prioritas yang rendah untuk diperbaiki.